Selamat sore teman!, buat yang udah nyempetin waktu baca tulisan di blog ini saya turut berduka :D, tapi tidak apa-apa terima kasih atas apresiasinya meski hanya dengan membaca saja. 29 Des
13, adalah kemarin sebelum tulisan biasa saya dibawah ini tertulis di notes
ponsel saya. Berikut ini isi note tersebut, Selamat membaca. . .
Kulihat
lampu-lampu kota berbinar bersahutan dari kejauhan tempatku berjalan kembali.
Deretan pintu rumah-rumah hampir semuanya tertutup, seiring penghuninya ingin
menutup mata untuk membuka hari esok. angin serta binatang malam saling
bersahutan membentuk orkestra malam sederhana. selalu seperti ini disaat sepi
memikirkan diri sendiri. Semua yang begitu kecil tampak begitu jelas
dibayangpikirku. Debu menempel kemudian terbang berpindah entah kemana. Aku
menyebutmu dengan kau, dia, dirimu, dirinya dan juga aku yang ada disana.
Coba
kutuliskan saja apa yang bergerombol di otakku,yang tak mau mengurai sedari
tadi. Berharap kantuk akan segera datang seperti malam sebelumnya menyapa
dengan hangat lalu memeluk tubuhku dengan erat. "tenang" ucapku dalam
hati, namun kepalaku terasa berat untuk menganggukannya tanda pengiyaan.
Malam
ini bisa saja sebuah awal, atau sangat mungkin juga tulisan ini adalah lembar
terakhir kertasku yang tersisa. aku berharap, semoga saja senyummu akan lebih
manis sekarang dibanding ketika terakhir kita bertatap wajah. aku juga berdo’a
semua yang ada padaku bisa menerima apa yang aku rasakan sekarang, tentang
kita, ah bukan mungkin tentang kamu dan bukan ada tambahan aku. Selamat malam
semoga mimpimu seperti apa yang kau tunggu. :)





turut berduka gimana?
ReplyDeleteitu plesetan, hari kebalikan mas?mbak gan :D
Delete