Saturday, 1 February 2014

Untuk Telinga Tuli




Selamat bermalam minggu untuk yang menyebutnya malam minggu :D
malam ini karena saya sedang rajin ingin posting, ya ini hasilnya. .silahkan.





Di hari-hari terakhir
Semuanya seperti bohlam yang hampir habis masa sinarnya
Telah berkerdipan tiba-tiba memancar, sesekali meredup
Dan seperti harapan dalam dada
Mereka terkadang ada nyata terkadang juga semu


Dengan cepat melesat dari penjuru barat
Di padang jauh sana air bah tertawa tanpa henti, kau kabarkan
Dengan langkah tersendat mataku perih melihat
Kaki-kaki beranjak pergi, melarikan diri dari keadaan


Di teras kepresidenan para menteri sedang bertengkar
Saling melancarkan ludah-ludah kebohongan berbau busuk
Kepala mereka bukan tidak dingin, bahkan terlalu dingin sampai kehati
Beku tak terganggu, menggigil ketakutan jika saja mukanya hilang


Seharusnya kau ajarkan kami meletakkan sampah-sampah pemikiran ditempatnya
Agar sampah tak menyumbat air-air kebohongan yang ingin mengalir
Kami disini mempercayakan hari esok cerah di pundak berjas hitam bersih milikmu
Dan bukan mendung petir badai yang kami dapatkan setiap pagi


Penyair terdahulu mendapatkan sajaknya bercucuran air mata
Dan sekarang puisi sudah mulai lelah menangis
Suara-suara ini yang kau dengar sebelum tidurmu
Yang mengusik makan pagimu
Pengkorek telingamu yang tuli dari keindahan kebenaran
Hanya untuk mengabarkan kami masih mencintai pemaknaan!

No comments:

Post a Comment

Monggo di ketik ^^

 

Copyright © A Simple Handwriting Site Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger