Hai hai, yang melototin tulisan ini. Kali ini postingan
di bawah ini berisi tentang yang disebut “siklus rindu”. Kalau mau tau silahkan
diterusin bacanya, kalau gak, matiin aja dekstopnya! :D
Rindu telah menjadi lautan
Menunggu silauan sinar matahari
Menunggu silauan sinar matahari
Menghangatkan lalu
menerbangkannya kelangit
Satu demi satu partikel rindu
berterbangan
Berbaris rapi dari ufuk hingga
ujung yang lain
Seakan-akan suara alam
memerintahkan mereka untuk menempel satu dengan lainnya
Rindu sudah menjadi gumpalan awan
Seakan-akan siap menghujam
seperti rollercoaster
Ingin segera menjejak ruang-runag
rindu yang memang harusnya terlalui
Langit, dedaunan, tanah, akar,
sungai, juga pantai mereka berucap
“aku tetap menunggu jejak-jejak
kecilmu disini, ditempatku”
Rindu telah sudah turun menjadi
titik-titik hujan
Menjumpai satu persatu
pemberhentian yang kuberi nama ruang rindu
Rindu telah menjadi lautan
Rindu sudah menjadi gumpalan awan
Rindu telah sudah turun menjadi
titik-titik hujan
Mereka tak harus bicara
Diam namun tak berhenti berjalan
mengitari siklus kerinduan
Inisial R dan K
“R untuk Rindu K untuk Kamu”






No comments:
Post a Comment
Monggo di ketik ^^