anda dengan tulisan-tulisan yang biasa juga. Tak perlu prolog yang muluk dan panjang seperti kereta api.
Silakan dinikmati sajiannya.
Badai padang
menerbangkan debu mengajak pikirku ikut serta
Dedaunan semak
berwarna hijau kecoklatan menghadap langit terinjak sepatuku
Tembok besar
gerbang tampak di depan mukaku
Kupaksa bibirku
menyimpul senyum seiring awan mulai berlalu pergi
Pagar-pagar
harapan menyambut, jauh dari hangat
Suka cita,
apalagi
Ada tangan bersih
berwarna coklat membukakan kunci masa depan
Bersuara nyaring
seperti tiang bendera depan sekolahku yang dulu dipukul kayu tanda waktu
Masa depan...
Masa silam...
Masa depan dan
masa silam terlihat jelas dari tempatku berdiri
Meski tak hafal
aku masih ingat canda tawa mereka di belakangku
Di depan sana...
Tak ada yang
tahu...
Hanya
mengira-ngira besaran skala
Memprediksi gaya
fisika aksi-reaksi belaka
Gerbang ini,
disini sekarang kujejaki
Tanpa peta dan
kompas kaki di dalam sepatuku akan tetap maju
Masa silam jangan
di bungkam
Masa lalu belum
berlalu dan seperti dalamnya hati
Siapa yang tahu?






No comments:
Post a Comment
Monggo di ketik ^^