Monday, 31 December 2012

Sastra dan Pendidikan Karakter



Mengenal lebih jauh lagi soal sastra. Dan kali ini Sobat reader mari kita sentuhkan dengan penuh keseriusan dengan Pendidikan Karakter yang di tahun 2012 ini digembar-gembor dimana-mana. Mulai dari lembaga yang dianggap formal oleh negara tapi tak tahu kebenaran sesungguhnya maupun lembaga-lembaga kecil, lembaga-lembaga pinggiran yang masih ingin dan peduli terhadap nasib bangsa.

Setelah sastra dalam posting sebelumnya Mari Berkenalan dengan Sastra.
ada tambahan tentang tujuan sastra dan esensi sastra menurut mbah Horatius (Yunani Kuno) berpendapat bahwa karya sastra berfungsi ganda, dulce et utile. Artinya, karya sastra haruslah bernilai keindahan dan berguna.  


Melihat karya-karya di era global (katanya), semua dituntut cepat dan memuaskan. Menurut pendapat yang saya lihat. Masih sedikit yang memperhatikan karya dengan pendidikan moral. Media digunakan sebagai mesin ekonomi. Bukan lagi sarana pencerdas anak bangsa.  

a. Permen untuk anak-anak
 
Masa kanak-kanak dimana semua yang kita dapat kita gunakan tanpa ada pikiran curiga, dimana semua kita telan tanpa tahu apakah itu racun ataukah madu. disini karakter kita dibangun, tapi yang ada sekarang karakter bangsa dipertanyakan. Sastra ada bukan hanya sebagai penghibur tapi juga pendidik.

Ada salah satu website dari sebuah lembaga yang memberikan mata saya penyegaran bagi otak dan hati. Adalah Indonesia Bercerita. Website ini adalah milik sebuah organisasi yang menenkankan pendidikan moral dari sebuah cerita lisan yang disajikan menarik. Di dalamnya terdapat podcast berekstensi Mp3 berisi cerita untuk anak. 

b. Coklat untuk Remaja

Remaja identik dengan ababil, bukan hilang sih dulce et utile nya sastra tapi sedikit dikesampingkan. apalagi di media elektronik. Sobat reader lebih paham lah soal itu. Coklat dalam hal ini adalah Kenikmatan yang disukai remaja ketika meraka butuh. Suguhan cerita-cerita yang meyadarkan, mendidik tidak melulu tentang kenikmatan menjadi orang kaya dan sebaliknya. tapi lebih dalam lagi. soal pendidikan contohnya.

c. Kopi untuk dewasa

Mampu melakukan segalanya. berpikir cepat dan tepat itulah idealnya seorang dewasa. sudah tidak bisa dikatakan ababil. siapa yang seharusnya ditanya, kemanakah budaya-budaya lokal? sudah jarang dan mungkin kurang ada perhatian. wayang kulit, wayang krucil, wayang orang dan wayang yang lain yang sudah barang tentu setiap pementasannya ada pesan moralnya. kalau untuk dewasa hanya sebagai jam beker pengingat saja. perlu adanya perhatian lagi dari semua pihak untuk menyediakan kopi bagi para Orang Dewasa.

Sobat reader sudah sadar atau bahkan sudah lebih tahu  tentang Permen, Coklat, dan Kopi di atas? kalau sudah sadar dan berbuat itu namanya KEREN, kalau sadar tapi masih plonga-plongo, alias tidak berbuat apa-apa. silahkan menonton pondasi dan pilar-pilar bangsa yang mulai luntur. untuk yang baru tahu, bersyukur dan mari belajar serta berlari bersama.
 
Selamat belajar ! Selamat berkarya !

Salam xside :)
 
Source : Wacana rendahan Ku

No comments:

Post a Comment

Monggo di ketik ^^

 

Copyright © A Simple Handwriting Site Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger